Pada Jumat, 26 Juli 2019 di Puskesmas Kecamatan Turi diselenggarakan Lokakarya Mini Lintas Sektoral bidang kesehatan dengan melibatkan semua Instansi Tingkat Kecamatan dan Pemerintah Desa serta pihak terkait lainnya.
Camat Turi, Drs. Abdul Haris Sunaryo, mengingatkan bahwa kerja lintas sektoral bidang kesehatan ini harus berdayakan semua mitra kerja dan semua pihak, misalnya Tim Penggerak PKK dan lain sebagainya.
Pembangunan kesehatan di Kecamatan Turi sudah seharusnya dilakukan dengan berdasarkan data hasil kerja PIS PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga), sehingga hasilnya menjadi tepat sasaran. Selain itu, di kalangan masyarakat juga harus ditanamkan perilaku hidup sehat.
Camat Turi juga mengingatkan tentang pelaksanaan program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sehat) yang harus melibatkan semua sektor, termasuk Kantor Urusan Agama Kecamatan.
Hal itu karena program BIAS juga ada kaitannya dengan pemahaman keagamaan siswa-siswi dan orang tua siswa. Jangan sampai ada anak sekolah yang tidak terimunisasi hanya karena alasan agama.
Kepala Puskesmas Turi, dr. Pinky Christina Dewi, menyampaikan bahwa kegiatan lintas sektoral bidang kesehatan ini merupakan amanah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2017.
Kegiatan lintas sektoral harus dilakukan melalui pendekatan keluarga yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Menurut dr. Pinky, IKS (Indeks Keluarga Sehat) Kecamatan Turi masih sangat rendah, yaitu sebesar 0,307.
Oleh karenanya, perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara lintas sektoral oleh semua instansi/lembaga dan pihak terkait. Yaitu, oleh Pemerintah Kecamatan (Muspika), Pemerintah Desa, dan Kantor Urusan Agama Kecamatan serta pihak-pihak terkait lainnya.
Puskesmas Turi telah melakukan banyak kegiatan PIS PK. Di antaranya telah melakukan home visite (kunjungan ke rumah), penanganan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), dan pembangunan KTR (Kawasan Tanpa Rokok).
Eko Mardiono, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Turi, menyampaikan apresiasinya dan kesediaannya bekerja sama secara lintas sektoral dengan Puskesmas Kecamatan Turi dan instansi-instansi terkait lainnya. Tugas dan fungsi instansi-instansi Pemerintah memang saling terkait dan saling melengkapi.
Satu pihak, Puskesmas mempunyai kegiatan PIS PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga). Di lain pihak, KUA Kecamatan mempunyai kegiatan DBKS (Desa Binaan Keluarga Sakinah).
Pada tahun 2019 ini pun Desa Wonokerto Kecamatan Turi telah dideklarasikan sebagai Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS), yang salah satu bidang pembinaan DBKS tersebut adalah menjaga kesehatan keluarga.
Kepala Puskesmas Turi pun menjelaskan, bahwa salah satu indikator PIS PK adalah jumlah keluarga yang mengikuti program KB (Keluarga Berencana).
Ternyata di Kecamatan Turi, keluarga yang telah mengikuti program KB baru sebesar 65,9%. Tentunya banyak penyebabnya persentasenya masih belum maksimal.
Oleh karenanya, diperlukan kerja sama lintas sektoral oleh semua pihak sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Menurut Kepala Puskesmas Turi ini, KUA Kecamatan Turi pun dapat mengambil perannya dalam Kampanye Keluarga untuk Mengikuti Program KB melalui bahasa agama.
Kepala KUA beserta
perangkatnya sebagai tokoh agama dapat mengkampanyekan program KB kepada
masyarakat, dan juga mensosialisasikan program KB melalui bimbingan perkawinan
bagi calon pengantin.
Sementara itu, menurut Eko Mardiono, pembentukan keluarga sakinah memang dapat
dengan cara keluarga mengikuti program KB.
Agama Islam pun mengajarkan supaya umat manusia menyiapkan anak keturunannya menjadi generasi yang sehat dan kuat serta beriman dan bertakwa.
Semua itu di
antaranya dapat dicapai dengan cara keluarga mengikuti program KB, yaitu dengan
cara mengatur kelahiran anak dan mengasuh serta membimbingnya secara benar.
Eko Mardiono mengutip firman Allah SWT, "Hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang apabila meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah,
yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar." (QS. an-Nisa': 9).
Demikian pembangunan keluarga sehat secara lintas sektoral. Semoga keluarga-keluarga di Indonesia pada umumnya dan di kecamatan Turi khususnya dapat menjadi keluarga yang sehat, kuat, bahagia dan sejahtera, serta sakinah berdasarkan mawaddah dan rahmah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan memberikan komentar di kolom ini. Atas masukan dan kritik konstruktifnya, saya ucapkan banyak terimakasih