Perintah, Sejarah, dan Hikmah Idul Kurban

Oleh: Hanifatun Na'imi, SH.

Perintah Beribadah Kurban

Agama Islam memerintahkan supaya umat Islam melaksanakan ibadah Kurban. Allah SWT berfirman:

إِنَّا أَعطَينَٰكَ ٱلكَوثَرَ ١  فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنحَر ٢  إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلأَبتَرُ ٣

Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak; Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah; Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS. al-Kautsar:1-3)

Nabi Muhammad SAW bersabda:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ بِالنَّحْرِ وَهُوَ سُنَّةُ لَّكُمْ (رواه الترمذي)

Artinya: “Saya disuruh menyembelih qurban, dan qurban itu sunat bagi kamu.” (HR Tirmidzi).

كُتِبَ عَلَيَّ النَّحْرُ وَلَيْسَ بِوَاجِبٍ عَلَيْكُمْ (رواه الدارقطنى)

Rasulullah bersabda, “Aku diwajibkan berqurban, tetapi tidak wajib bagi kamu.” (HR ad-Daruquthni).

Sejarah Idul Adha

Idul Adha merupakan peristiwa penting dalam kehidupan beragama umat Islam. Idul Adha ini memperingati kepatuhan Nabi Ibrahim AS terhadap perintah Allah SWT untuk mengorbankan anaknya.

Allah SWT berfirman:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي ٱلمَنَامِ أَنِّي أَذبَحُكَ فَٱنظُر مَاذَا تَرَىٰ قَالَ يَٰأَبَتِ ٱفعَل مَا تُؤمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٠٢

Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar" (QS ash-Shafat: 102)

Kemudian Allah SWT menggantikan anak Nabi Ibrahim dengan sembelihan yang dipercaya sebagai seekor domba sebagaimana firman-Nya:

 وَفَدَينَٰهُ بِذِبحٍ عَظِيم ١٠٧

Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (QS ash-Shafat: 107)

Untuk memperingati ujian Allah SWT atas Nabi Ibrahim, umat Islam diperintahkan untuk melakukan penyembelihan hewan kurban dan kemudian memberikannya kepada keluarga, tetangga, dan orang miskin.

Ibadah kurban Idul Adha ini mengandung banyak hikmah. Di antara hikmah itu adalah sebagai berikut.

Mengenang Ketaatan Nabi Ibrahim AS

Hikmah dalam berkurban yang pertama adalah untuk mengenang ketaatan Nabi Ibrahim. Ibadah kurban selalu mengingatkan umat Islam kepada kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail.

Dengan melaksanakan ibadah kurban, umat Islam dapat mengenang kembali sekaligus mengingat ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail terhadap perintah Allah SWT.

Hal ini sebagaimana tergambar dalam Kitab Suci Alquran surat Ash-Shaffat ayat 102 sampai ayat 107.

Meraih Ketakwaan

Hikmah dalam berkurban yang kedua adalah untuk meningkatkan kualitas ketakwaan. Melakukan ibadah kurban merupakan salah satu cara dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Yang sampai kepada Allah bukanlah daging dan darahnya, melainkan ketakwaan kepada-Nya. Allah SWT berfirman:

لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقوَىٰ مِنكُم .... ٣٧

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS al-Hajj: 37)

Syiar Islam

Hikmah dalam berkurban yang ketiga yaitu adalah untuk syiar agama Islam. Melaksanakan ibadah kurban juga sebagai bentuk kepatuhan terhadap ajaran Rasulullah SAW dan Allah SWT.

Selain itu, ibadah kurban juga menjadi syiar agama Islam. Allah SWT menerangkan dalam firman-Nya:

وَٱلبُدنَ جَعَلنَٰهَا لَكُم مِّن شَعَٰئِرِ ٱللَّهِ لَكُم فِيهَا خَير فَٱذكُرُواْ ٱسمَ ٱللَّهِ عَلَيهَا صَوَافَّ ... ٣٦

Artinya: Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi´ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). (Q.S. Al-Hajj : 36).

Bentuk Ketaatan

Hikmah dalam berkurban yang selanjutnya yaitu sebagai tanda keislaman dan bentuk ketaatan kita terhadap Allah SWT.

Bagi muslim yang hidupnya mampu, maka kurban adalah ibadah yang wajib dilakukan.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ تَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا (رواه أحمد وابن ماجة عن أبى هريرة)

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berqurban, maka janganlah ia menghampiri tempat shalat kami.” (HR Ahmad dan Ibu Majah dari Abu Hurairah).

Membahagiakan Kaum Duafa

Hikmah dalam berkurban yang terakhir yaitu untuk berbagi sekaligus membahagiakan saudara kita kaum duafa.

Agama Islam mengajarkan untuk selalu berbagi kepada sesama, apalagi dengan orang-orang yang membutuhkan.

Allah SWT berfirman:

فَكُلُواْ مِنهَا وَأَطعِمُواْ ٱلبَائِسَ ٱلفَقِيرَ ٢٨

Artinya: Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. (QS al-Hajj:28).

Demikian hakekat dan hikmah Ibadah Kurban Idul Adha. Semoga bermanfaat bagi semuanya.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan memberikan komentar di kolom ini. Atas masukan dan kritik konstruktifnya, saya ucapkan banyak terimakasih

PASANGAN HIDUP

Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS. an-Nur: 26)

Maka, jadilah yang baik, kamu pun mendapatkan yang baik.

PENGHULU

Kedudukan Penghulu
Penghulu berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang kepenghuluan pada Kementerian Agama.
Tugas Penghulu
Penghulu bertugas melaksanakan kegiatan pelayanan dan bimbingan nikah atau rujuk, pengembangan kepenghuluan, dan bimbingan masyarakat Islam.

SUKSES PENGHULU

Raih Angka Kredit Penghulu: Putuskan apa yang diinginkan, tulis rencana kegiatan, laksanakan secara berkesinambungan, maka engkau pun jadi penghulu harapan.

Categories

Followers

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *