Idul Fitri dan Istiqamah Shalat Malam

Oleh: Hanifatun Na'imi, SH

Beribadah Karena Ridha Allah

Ada beberapa nilai yang terkandung dalam Idul Fitri. Di antaranya: (1) Kembali kepada fitrah (Idul Fitri); (2) Menjalin Silaturrahmi dan Saling Memaafkan; dan (3) Melestarikan Hasil Pembelajaran Selama Ramadhan

Nabi Muhammad SAW menggambar, orang yang berpuasa Ramadhan dan shalat malam dengan dasar iman dan takwa bagaikan orang yang baru lahir ke muka bumi sebagaimana sabdanya:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْف قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:« إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فَرَّضَ عَلَيْكُمْ صِيَامَ رَمَضَانَ، وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، أُخْرِجَ مِنَ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ». (رواه أحمد)

Artinya: “Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunnahkan sholat malam harinya. Barangsiapa puasa Ramadhan dan sholat malam dengan mengharap ridha Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang dilahirkan ibunya (HR. Ahmad).

Hakekat Silaturrahim

Dalam Idul Fitri terkandung makna silaturrahmi dan saling memaafkan. Silaturrahmi pun bukan hanya sebatas membalas kebaikan orang lain.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

لَيْسَ الْمُوْصِلُ بِالْمُكَافِي وَلَكِنَّ الْمُوصِلَ أَنْ تَصِلَ مَنْ قَطَعَكَ  (رواه البخارى)

Artinya: “Bukanlah menyambung silaturrahmi orang yang hanya membalas kebaikan orang lain, tetapi menyambung silaturrahmi adalah jika kamu menyambung persaudaraan dengan orang lain yang memutus hubungan denganmu” (HR Bukhari).

Nabi Muhammad SAW menyampaikan hakekat silaturahim sebagaimana sabdanya:

يَاعُقْبَةُ أَلَّا أُخْبِرَكَ بِأَفْضَلِ أَخْلَاقِ أَهْلِ الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ؟ تَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ وَتُعْطِي مَنْ حَرَّمَكَ وَتَعْفُو عَمَنْ ظَلَمَكَ (رواه الحاكم)

Artinya: “Wahai Uqbah, maukah kamu saya beritahu akhlak mulia para penghuni dunia dan akherat?, menyambunglah silaturrahmi kamu terhadap orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan denganmu, memberi sesuatu kepada orang lain yang justru mengharamkan diri untuk memberikan sesuatu kepadamu, memaafkan orang lain yang berbuat aniaya kepadamu” (HR Hakim).

Amal-amal ibadah yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan tetap dilaksanakan pada waktu-waktu yang selanjutnya. Ada beberapa amal ibadah yang dilatih dan dibiasakan untuk senantiasa dilaksanakan.

Keutamaan Shalat Malam

Di antara amal ibadah yang dapat dilestarikan setelah bulan Ramadhan adalah shalat malam. Shalat malam merupakan salah satu ibadah yang sangat mulai. Nabi Muhammad SAW bersabda:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ لَمَا سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ صَلَاةٍ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوْبَةِ قَالَ الصَّلَاةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ (رواه مسلم وغيره)

Artinya: Ketika Nabi Muhammad saw ditanya shalat apa yang paling utama setelah shalat fardhu lima waktu, beliau menjawab “Shalat di tengah malam” (HR Muslim).

Shalat malam dapat menempatkan orang yang melakukannya di tempat yang sangat mulia. Allah SWT berfirman:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَنْ يَّبْعَثَكَ رَبًّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا (الاسراء: 79)

Artinya: Pada sebahagian malam hari shalat Tahajjud lah kamu sebagai amal ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra’: 79).

Shalat malam yang sangat mulia dilaksanakan pada sepertiga malam yang ketiga sebagaimana firman-Nya:

يَأَيُّهَا الْمُزَمِّلُ، قُمِ اللَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًا، بِنِصْفِهِ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًا، أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيْلًا، اِنَّا سَنُلْقِى عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا (المزمل: 1-5)

Artinya: “Hai orang yang berselimut (Muhammad), Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari kecuali sedikit (daripadanya), yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan, sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.” (QS. Al-Muzammil: 1-5).

Nabi Muhammad juga bersabda:

أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنَ الرَّبِّ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ الْأَخِرِ فَاِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُوْنَ مِمَّنْ يَذْكُرُ اللهَ فِى تِلْكَ السَّاعَةِ فَكُنْ (رواه الحكيم)

Artinya: ”Seorang hamba dekat dengan Tuhannya saat di tengah malam, apabila kamu mampu dzikir (shalat) kepada-Nya, maka lakukanlah waktu malam itu” (HR al-Hakim).

Doa-doa yang dimohonkan pada sepertiga malam terakhir akan dikabulkan oleh Allah SWT. Nabi

Muhammad SAW bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ لَيْلَةٍ اِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثَ اللَّيْلِ اْلأَخِرِ فَيَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِي فَأَسَتَجِيْبُ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيْهِ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرُ لَهُ (رواه الجماعة)

Artinya: “Setiap malam Tuhammu turun ke langit dunia sampai sepertiga malam akhir. Seraya Dia berfirman, siapa saja yang berdoa kepadaku, maka aku kabulkan, siapa saja yang meminta kepadaku, maka aku penuhi, dan siapa saja yang memohon ampun kepadaku, maka niscaya aku ampuni”. (HR Jamaah).

Nabi Muhammad SAW pun menganjurkan untuk mengistiqamahkan shalat malam sebagaimana sabdanya:

الوِتْرُ حَقٌّ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوْتِرَ بِخَمْسٍ فَلْيَفْعَلْ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوْتِرَ بِثَلاَثٍ فَلْيَفْعَلْ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوْتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ (رواه أبو داود والنسائ)

Artinya: “Shalat Malam itu Ketentuan Syariat, barang siapa ingin shalat malam lima rakaat kerjakanlah, barang siapa ingin shalat malam tiga rakaat kerjakanlah, barang siapa ingin shalat malam satu rakaat kerjakanlah” (HR Abu Dawud dan an-Nasa’i).

Demikian hikmah Idul Fitri dan keutamaan shalat malam. Semoga kita dapat memetik hikmah Idul Fitri dan melaksanakan shalat malam yang penuh dengan makna.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan memberikan komentar di kolom ini. Atas masukan dan kritik konstruktifnya, saya ucapkan banyak terimakasih

PASANGAN HIDUP

Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS. an-Nur: 26)

Maka, jadilah yang baik, kamu pun mendapatkan yang baik.

PENGHULU

Kedudukan Penghulu
Penghulu berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang kepenghuluan pada Kementerian Agama.
Tugas Penghulu
Penghulu bertugas melaksanakan kegiatan pelayanan dan bimbingan nikah atau rujuk, pengembangan kepenghuluan, dan bimbingan masyarakat Islam.

SUKSES PENGHULU

Raih Angka Kredit Penghulu: Putuskan apa yang diinginkan, tulis rencana kegiatan, laksanakan secara berkesinambungan, maka engkau pun jadi penghulu harapan.

Categories

Followers

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *